Situbondo pojokpitu.com, Kirab peringatan hari santri nasional pada tanggal 22 Oktober 2018 digelar di Pondok Pesantren Salafiyah SyafiIyah Sukorejo Situbondo. Sebuah kaligrafi berukuran 27 x 9 meter bertuliskan hubungan pancasila dan agama tercatat sebagai rekor muri baru.
Kaligrafi tersebut memiliki makna dan merupakan hasil karya 17 santri terbaik dari pondok pesantren asuhan KHR. Azaim Ibrahimy.
Sebuah suara sirine menjadi awal di bukanya sebuah teks kaligrafi arab berukuran 27 x 9 meter, di halaman Pondok Pesantren Salafiyah SyafiIyah Sukorejo Situbondo.
Kaligrafi hasil karya santri Salafiyah Syafiiah Sukorejo, memecahkan rekor muri baru nasional dan dunia. Rekor muri ini diberikan langsung oleh Manager Muri, Ridho Al-Aimin kepada KHR. Azaim Ibrahimy dihadapan ribuan santri.
KHR. Azaim Ibrahimy, Pengasuh Ponpes Salafiyah SyafiIyah Sukorejo, menjelaskan, teks pancasila disertai tulisan kaligrafi arab ini memiliki makna yang sakral.
"Penulisan kaligrafi dibuat oleh 7 santri terbaik sama dengan jumlah sholat rokaat malam dan di kerjakan selama 22 hari yang merupakan peringatan hari santri nasional," jelas KHE. Azaim Ibrahimy.
27 meter memiliki arti muktamar NU di Kabupaten Situbondo dan angka 9 berarti penyebar agama islam di tanah jawa atau yang di kenal dengan sebutan walisongo.
Diera santri generasi sekarang, dimaksudkan untuk mengetahui poin-poin penting dan penerimaan azaz tunggal pancasila yang dicetuskan para ulama melalui munas NU ke 27.
Peringatan hari santri nasional 2018 diharapkan kaum santri perlu melakukan aktualisasi semangat resolusi jihad. Pada jaman terdahulu resolusi jihad sebagai bentuk perlawanan terhadap agresi penjajah menjaga keutuhan NKRI, ancaman penjajahan ideology, ekonomi dan kebudayaan. (yos)
Sebuah suara sirine menjadi awal di bukanya sebuah teks kaligrafi arab berukuran 27 x 9 meter, di halaman Pondok Pesantren Salafiyah SyafiIyah Sukorejo Situbondo.
Kaligrafi hasil karya santri Salafiyah Syafiiah Sukorejo, memecahkan rekor muri baru nasional dan dunia. Rekor muri ini diberikan langsung oleh Manager Muri, Ridho Al-Aimin kepada KHR. Azaim Ibrahimy dihadapan ribuan santri.
KHR. Azaim Ibrahimy, Pengasuh Ponpes Salafiyah SyafiIyah Sukorejo, menjelaskan, teks pancasila disertai tulisan kaligrafi arab ini memiliki makna yang sakral.
"Penulisan kaligrafi dibuat oleh 7 santri terbaik sama dengan jumlah sholat rokaat malam dan di kerjakan selama 22 hari yang merupakan peringatan hari santri nasional," jelas KHE. Azaim Ibrahimy.
27 meter memiliki arti muktamar NU di Kabupaten Situbondo dan angka 9 berarti penyebar agama islam di tanah jawa atau yang di kenal dengan sebutan walisongo.
Diera santri generasi sekarang, dimaksudkan untuk mengetahui poin-poin penting dan penerimaan azaz tunggal pancasila yang dicetuskan para ulama melalui munas NU ke 27.
Peringatan hari santri nasional 2018 diharapkan kaum santri perlu melakukan aktualisasi semangat resolusi jihad. Pada jaman terdahulu resolusi jihad sebagai bentuk perlawanan terhadap agresi penjajah menjaga keutuhan NKRI, ancaman penjajahan ideology, ekonomi dan kebudayaan. (yos)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar